Semester : 2 (dua)
Standar Kompetensi : Memahami perubahan yang terjadi di dalam dan hubungannya dengan penggunanaan sumber daya alam
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi
Kebutuhan manusia memang tidak terbatas. Manusia selalu berusaha agar
kebutuhan tersebut terpenuhi. Di alam telah tersedia berbagai bahan
kebutuhan manusia yang disebut sumber daya alam. Sumber daya alam yang
dapat diperbarui yaitu sumber daya alam yang selalu tersedia meski
dimanfaatkan secara terus-menerus. Contohnya tumbuhan, hewan, air, sinar
matahari, dan udara. Namun ada juga sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui yaitu sumber daya alam yang akan habis jika digunakan secara
terus-menerus. Sumber daya alam ini meliputi bahan tambang mineral dan
non mineral. Bahan tambang mineral contohnya aluminium, emas, perak,
tembaga, nikel, dan besi. Bahan tambang non mineral contohnya batu bara
dan minyak bumi.
Sumber daya alam diciptakan Tuhan agar dapat dimanfaatkan oleh manusia
untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, sangat disayangkan, terkadang
manusia sampai merusak alam untuk memenuhi kebutuhannya. Perbuatan
manusia inilah yang dapat mengubah permukaan bumi. Sekarang, kamu akan
mempelajari beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan
bumi.
1. Pembakaran Hutan
Akhir-akhir ini manusia banyak melakukan pembakaran hutan untuk
dijadikan lahan pertanian, permukiman penduduk, dan untuk industri.
Kawasan hutan yang dijadikan lahan pertanian biasanya berubah menjadi
tanah tandus dan gersang. Hal ini karena setelah panen biasanya ladang
ini akan ditinggalkan. Sistem perladangan seperti ini disebut
perladangan berpindah. Akhirnya hutan yang dahulu menghijau menjadi
tanah tandus dan gersang.
Ladang berpindah sebenarnya tidak merusak lingkungan yang berarti
walaupun ada tetapi tidak sebagai penyebab utama kerusakan hutan, karena
sewaktu membakar lahan selalu dijaga dan secara mereka memiliki
kearifan untuk menjaga lingkungan sebagai tempat mencari penghidupan.
Kegiatan manusia yang menimbulkan bahaya jauh lebih besar terhadap hutan
adalah pembalakan atau penebangan hutan secara liar.
2. Penebangan Hutan secara Liar
Kerusakan hutan akibat pembalakan |
Selain pembakaran hutan, manusia juga melakukan penebangan hutan secara
liar. Pohon-pohon ini diambil kayunya sebagai bahan bangunan. Penebangan
pohon-pohon di hutan secara liar ini juga dapat mengubah permukaan
bumi.
Penebangan liar di Indonesia dimulai di Kalimantan pada awal tahun
1960-an. Akhirnya penebangan liar ini meluas sampai ke Sumatra dan
Sulawesi. Penebangan liar ini membuat hutan di Indonesia rusak. Proses
penebangan hutan secara liar disebut dengan penggundulan hutan.
Pepohonan sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Jadi, penebangan pohon
harus dilakukan secara hati-hati dan disertai dengan usaha
pelestariannya. Penebangan hutan harus disertai dengan penanaman kembali
benih-benih pohon yang telah ditebang. Benih-benih ini akan tumbuh dan
dapat menggantikan pohon-pohon yang telah ditebang. Melalui cara ini
kelestarian hutan tetap terjaga. Penggundulan hutan dapat menyebabkan
terjadinya perubahan permukaan bumi .
Hutan ini akan berubah menjadi lahan tandus dan gersang. Selain itu,
penggundulan hutan juga berdampak pada kehidupan makhluk hidup.
Penggundulan hutan telah membunuh ratusan ribu spesies tumbuhan dan
hewan. Banyaknya pohon yang ditebangi menyebabkan hewan-hewan hutan
kehilangan makanan dan tempat berlindung.
3. Penambangan
Kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan |
Kegiatan penambangan juga dapat mengubah permukaan bumi. Sebagian besar
bahan tambang berada di dalam tanah. Pengambilan bahan tambang dengan
cara digali atau ditambang. Ada dua macam jenis penambangan yaitu
penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah.
Penambangan terbuka adalah penambangan yang dilakukan di permukaan bumi.
Beberapa bahan tambang seperti tembaga, besi, batu bara, kapur, dan
aluminium sering ditemukan di permukaan bumi. Oleh karena itu, untuk
mengambilnya tidak perlu menggali. Kegiatan ini mengubah bentuk
permukaan bumi menjadi lubang-lubang bekas penambangan. Bahan tambang
lainnya digali dari terowongan yang berada ratusan meter di bawah
permukaan tanah. Cara ini disebut penambangan bawah tanah. Penambangan
ini lebih sulit daripada penambangan di permukaan. Para penambang
menggali sebuah lubang menuju ke dalam tanah dan mengambil bijih.
Pengambilan bijih ini menggunakan bor atau bahan peledak sebelum
diangkut ke permukaan. Kegiatan ini menimbulkan tanah berongga. Tanah
yang berongga menyebabkan tanah kurang kuat sehingga bisa runtuh.
Selain penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah, ada juga cara
lainnya yaitu pengerukan. Pengerukan merupakan cara lain yang digunakan
untuk mengumpulkan logam-logam yang terendap di dalam batuan di dasar
sungai atau sumber air lainnya.
Beberapa dampak negatif akibat pertambangan jika tidak terkendali antara lain sebagai berikut:
1). Kerusakan lahan bekas tambang.
2). Merusak lahan perkebunan dan pertanian.
3). Membuka kawasan hutan menjadi kawasan pertambangan.
4). Dalam jangka panjang, pertambangan adalah penyumbang terbesar lahan
sangat kritis yang susah dikembalikan lagi sesuai fungsi awalnya.
5). Pencemaran baik tanah, air maupun udara. Misalnya debu, gas beracun, bunyi dll.
6). Kerusakan tambak dan terumbu karang di pesisir.
7). Banjir, longsor, lenyapnya sebagian keanekaragaman hayati.
8). Air tambang asam yang beracun yang jika dialirkan ke sungai yang
akhirnya ke laut akan merusak ekosistem dan sumber daya pesisir dan
laut.
9). Menyebabkan berbagai penyakit dan mengganggu kesehatan.
10). Sarana dan prasarana seperti jalan dll. rusak berat.
4. Pertanian
Hutan yang telah diubah menjadi perkebunan kelapa sawit |
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri.
Manusia membutuhkan makanan yang diperoleh dari tumbuhan tersebut.
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Dalam memenuhi kebutuhan
pokok, manusia menanam berbagai tumbuhan. Misalnya, padi, jagung,
kelapa, dan tebu. Ketika menanam padi, para petani mencangkul tanahnya
terlebih dahulu. Langkah itu dilakukan untuk menggemburkan tanah. Alat
yang digunakan bisa berupa cangkul. Dengan kemajuan teknologi, alat yang
digunakan untuk menggemburkan tanah diganti dengan traktor. Pernahkah
kamu melihat traktor? Traktor dapat memudahkan pekerjaan petani dalam
mengolah sawahnya. Petani menggunakan traktor untuk mengolah sawahnya.
Jika kamu amati, dengan menanam padi, kebutuhan pangan manusia dapat
terpenuhi. Namun, banyak kegiatan pertanian yang menyebabkan permukaan
bumi berubah. Di antaranya penebangan pohon di hutan untuk membuka lahan
pertanian baru. Menurutmu, apa yang akan terjadi jika pengalihfungsian
hutan menjadi lahan pertanian baru tetap dibiarkan?
5. Pembangunan Permukiman
Pernahkah kamu mendengar istilah sensus penduduk? Sensus penduduk
dilakukan untuk mendata jumlah penduduk. Kegiatan itu dilakukan oleh
salah satu lembaga pemerintah yakni Badan Pusat Statistik (BPS).
Berdasarkan data sensus penduduk, jumlah penduduk di Indonesia dari
tahun ke tahun terus bertambah. Selain kebutuhan pangan, kebutuhan
tempat tinggal pun meningkat. Kebutuhan akan tempat tinggal merupakan
kebutuhan pokok manusia. Manusia tidak bisa hidup tanpa memiliki tempat
tinggal. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia membangun rumah.
Pembangunan rumah di lahan yang tepat akan berdampak positif. Misalnya,
pembuatan rumah pada lahan yang kurang baik untuk pertanian. Akan
tetapi, jika bukit-bukit yang rimbun oleh pepohanan dialihfungsikan
menjadi lahan perumahan, akan berdampak negatif bagi lingkungan. Coba
kamu diskusikan, dampak negatif apa yang akan terjadi?
6. Pembangunan Jalan
Pepatah mengatakan, dengan ilmu dan teknologi hidup menjadi mudah.
Kemajuan teknologi telah berhasil membuat alat yang canggih. Alat
tersebut dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia, contohnya kendaraan
bermotor. Kendaraan bermotor dibuat sebagai alat transportasi.
Peningkatan jumlah kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor
dapat menyebabkan kemacetan. Pernahkah kamu mengalami kemacetan saat
naik kendaraan? Bagaimana rasanya? Untuk mengatasi kemacetan
dilakukanlah pelebaran jalan. Pelebaran jalan atau pembangunan jalan
baru dapat menyebabkan lahan pertanian dan hutan beralih fungsi.
bagus sih
BalasHapus